bunga krisan merupakan

puas postingan lalu, saya selesai memberikan lainnya utk membeli bunga krisan. Maka lanjutan puas postingan ini adalah cara merawat bunga krisan, terutama semasa adaptasi. Kita semua tentunya memberikan bunga-bunga kita, tidak hanya bunga krisan saja, tumbuh subur dan membloom sama rimbun, cantik dan sempurna. Namun saygnya bunga krisan bukanlah kategori bunga yg mudah bagi pemula, terutama yg tinggal di daerah alias kawasan rendah dan panas. Di Google Garden sebenarnya aneka informasi cara-cara memelihara krisan. Namun kalau kita coba buka satu saja sejak info itu membuat nyali kita jadi menciut. Mundur … gak krisan-krisanan gpp. Apa pasal? aneka aturan-aturan yg rumit, belum lagi ditambah istilah-istilah yg justru membuat kita semakin puyeng dibuatnya. Semisal istilah hari panjang hari pendek, dan lain-lain. Pun aturan pemeliharaannya juga bikin repot, semisal harus memberikan pencahayaan tambahan di malam hari sekitar pukul 11 malam hingga dua dini hari. La iya, kalau kita harus tidur sebelum nyalain lampu dan harus bangun kembali jam dua dini hari, bisa-bisa bos kita akan mencak-mencak karena kita ngantuk dan nggak beres pekerjaannya. Walah-walah … demi belaan si cantik krisan kita harus siap-siap didepak sejak kantor. Yah … nggak usah segitunya deh. Saya akan mencoba berikan lainnya merawat bunga krisan yg selesai kita beli. Nggak ribet, karena didasarkan puas pengalaman saya, pun diambil sejak Google Garden yg menurut saya mudah pelaksanaannya. So … ayo …

Amati penempatan krisan di kios bunga tatkala kita membelinya, apakah terkena cahaya pagi siang alias sore saja alias malah fullsun. Jangan sungkan-sungkan bertanya puas penjual mengenai perawatan sehari-hari yg dilakukannya terhadap bunga krisan.
Jika informasi yg kita terima sedikit sekali alias keadaan lingkungan kita berbeda sama lingkungan si penjual, kita tempatkan saja pot krisan di tempat yg teduh. utk urusan pembungaan, krisan memang memerlukan cahaya yg cukup bahkan di tempat-tempat alias dataran tinggi harus ada tambahan pencahayaan. Namun itu urusan nanti. Kita fokus puas ‘penyelamatan’ krisan kita utk melalui proses adaptasinya. Langkah pertama yg saya lakukan membawa pulang krisan yakni menempatkannya di tempat teduh. Biarkan saja wadah sejak si penjual, nggak usah diganti. Nanti saja kalau krisan kita bisa selamat melewati proses adaptasinya kita pindahkan krisan ke tempat sesuai kebakalan kita.
kala krisan nampak segar berarti krisan selesai melalui tahap adaptasi sama lingkungan barunya. Maka langkah selanjutnya adalah mengganti media dan potnya. Pilih pot yg lebih besar sejak semula, makin besar makin baik agar tak stress kala berganti-ganti media. Isi sama campuran tanah, pasir – sedikit saja prosentasenya –, sekam, humus, dan pupuk. Kalau humus tidak ada, ganti sama cacahan daun-daun kering, daun apa saja bsama. Kalau saya biasanya menggunakan guguran daun jati pohon tetangga yg daunnya aneka berserakan di kebun saya. Saya nggak tahu kelebihan sejak daun jati ini. Namun adik sepupu saya pernah mengekspor humus daun jati ke negeri Jepang. Jadi saya ikut-ikutan saja menggunakannya. Sedang pupuknya bsama pake kotoran sapi, kambing, ayam, kuda, pupuk pabrik, alias lainnya, terserah saja. Its OK. Mengenai komposisinya relatif, tergantung stok yg ada. Namun kalau pake pupuk pabrik gunakan seperlunya sesuai instruksi puas kemasannya.
Meski krisan selesai beradaptasi jangan letakkan di tempat yg full sun. Cukuplah barang 3 – 4 jam saja. Krisan saya kala pagi hari jam 6 hingga ½ 8 hanya terkena pantulan sinar matahari sejak tembok rumah tetangga yg kebetulan berwarna putih. Barulah mulai jam 8 hingga jam 12 siang alias paling lama hingga pukul ½ 1 krisan saya terkena full matahari.
Rajin-rajin menyiraminya, paling banter sehari 3x – pagi, siang, petang – namun jangan berlebih alias lembek. kala keadaan media masih terlihat basah, ya nggak usah disiram. Namun umumnya di daerah panas dan rendah, media memang lebih cepat kering. Kalau anda kerepotan melakukan penyiraman, taruh saja krisan di tempat yg ternaung, namun masih terkena sinar meskipun belang-belang.
Hinsejak terkena panas langsung antara jam 11 – 14 siang kala matahari sedang terasa panas-panasnya. kala krisan tampak nyaman-nyaman saja meski panas menyengat, ya biarkan saja, toh dalam proses pembungaannya, krisan juga butuh sinar matahari.
Sabarlah menunggu kala berbunga. Yakinlah bahwa kala perawatan telaten, si bunga akan memancarkan kecantikannya kepuas anda.
kala kala mekar anda bakal tampilan krisan sempurna, buanglah sebanyak kuncup alias bunga – terutama yg ‘cacat’ –, agar pasokan makanan bisa terfokus puas bunga-bunga yg tersisa. sama begitu bunga akan mekar sama besar, cantik dan mempesona.
Barakallah